v Disini saya akan memperknalkan pembuatan
algoritma dan program untukmemecahkan berbagai permaslahan yang mengunakan
struktur seleksi.
·
Struktur Seleksi Pada Java
if dan switch, merupakan dua buah pernyataan yang terkait dengan
seleksi yang disediakan java.
Secara garis besar
java menyediakan dua buah pernyataan yang terkait dengan seleksi, yaitu
pernyataan if danswitch.
1. Penerjemahan Bentuk
JIKA..AKHIR-JIKA
Pseudokode
|
Kode Java
|
JIKA kondisi Benar
MAKA
Pernyatan
. . .
AKHIR-JIKA
|
If (kondisiBenar){
pernyatan;
. . .
}
|
Catatan:
1)
kondisi pada pernyataan if harus ditulis di dalam tanda
kurung. Dengan kata lain, tanda kurung harus disertakan untuk melengkapi
kondisi pada pernyataan if.
2)
Pada bahas Java jika didalam tanda {} hanya terdapat sebuah
pernytaan, tanda tersebut bisa dibuang.
|
2.
Penerjemahan Bentuk COCOK..AKHIR-COCOK
Pseudokode
|
Kode Java
|
|
COCOK nilai
DENGAN nilai1 MAKA
pernyatan11
pernyatan12
. . .
DENGAN nilai1 MAKA
pernyatan21
pernyatan22
. . .
DENGAN nilai1 MAKA
pernyatan31
pernyatan32
. . .
AKHIR-COCOK
|
Switch (nilai){
Case nilai1:
Pernyatan11;
Pernyatan12;
Break;
Switch (nilai){
Case nilai2:
Pernyatan21;
Pernyatan22;
Break;
Switch (nilai){
Case nilai3:
Pernyatan31;
Pernyatan32;
Break;
}
|
|
Catatan:
1)
Pernyataan
break pada pernyataan switch digunakan agar eksekusi
dilanjutkan ke pernyataan yang terletak sesudah pernyatan switch.
2)
Bagian
default pada switch bersifat opsional (bisa ada, bisa tidak
ada). Bagian ini hanya dijalankan kalau tidak ada satu pun case yang cocok
dengan nilai pada switch.
3)
Pernyataan
break pada bagian default bisa tidak ditiadakan tanpa mengubah
hasil.
|
·
Seleksi Sederhana
[Menentukan bilangan
genap atau ganjil] Sebuah bilangan bulat dapat ditentukan sebagai
bilangan genap jika bila blngan tersebut habis dibagi 2. Jika tidak habis dibagi dengan 2 maka
bilangan tersebut adalah bilangan ganjil.
Algoritma:
1) masukan (bilangan)
2) JIKA sisa
pembagian(bilangan,2)=0 MAKA
tampilkan(“Bilangan genap”)
SEBALIKNYA
tampilkan(“Bilangan ganjil”)
Program:
3.
Seleksi Dengan Kondisi majemuk
Seringkali suatu kondisi yang dijadikan sebagai pengambil keputusan
dalam suatu seleksi tidak sesederhana pada dua conto sebelumnya, melainkan
melibatkan lebih dari sebuah kondisi. Contoh berikut akan menjelaskan hal
ini.
Contoh [memvalidasi
nilai ujian]
Algoritma:
Algoritma untuk menyelesaikan masalah di atas adalah seperti berikut.
1)
Masukkan(nilai)
2)
JIKA nialai > 0 DAN nilai < 100 MAKA
tampilkan(“Apsah”)
SEBALIKNYA
tampilkan(“Apsah”)
AKHIRI-JIKA
Program:
4. Seleksi Sembarang
Dalam berbagai persoalan, seringkali suatu bentuk seleksi bertingkat
diperlukan. Bentuk seperiti inilahyang dinamakan sebagai seleksi sembarang.
Seperti contoh berikut.
Contoh [menentukan
tahun kabisat]
Algoritma:
Suatu tahun disebut tahun kabisat jika memenuhi kriteria berikut:
1) tahun tersebut habis dibagi 4, tetapi
2) jika habis dibagi 100 maka tahu tersebut harus habis dibagi 400. Berdasarkan
informasi tersebut dapat disusun algoritma seperti berikut:
1)
masukan(tahun)
2)
JIKA sisaPembagian(tahun,4) ≠ 0 MAKA
tampilkan(“BukanKabisat”)
SEBALIKNYA
JIKA sisaPembagian(tahun,100) = 0 MAKA
tampilkan(“BukanKabisat”)
SEBALIKNYA
tampilkan(“Kabisat”)
AKHIR-JIKA
AKHIR-JIKA
Program:
5. Seleksi Dengan String
Sebuah contoh seleksi pada String sebagai berikut:
Contoh [Kamus]
Algoritma:
1)
masukkan(KataInggris)
2)
JIKA kataInggris = “one” MAKA
tampilkan(“satu”)
SEBALIKNYA
JIKA kataInggris = “two” MAKA
tampilkan(“dua”)
SEBALIKNYA
JIKA kataInggris = (“three”)
tampilkan(“tiga”)
SEBALIKNYA
tampikan(“maaf saya tidak tahu”)
AKHIR-JIKA
AKHIR-JIKA
AKHIR-JIKA
Program: